Jika esok tidak pernah lagi menjadi esok
Waktu memang tidak pernah berlari, atau bahkan berhenti. Secepat apapun kita mencoba mengejarnya, ia takkan menjadi lebih lambat atau lebih cepat. Berbicara tentang hari ini atau esok akan menjadi kemarin dan hari ini. Manusia selalu berbicara tentang waktu. Waktu itu, masa itu, dulu, besok, sekarang, nanti, sesaat lagi, yang lalu. Tanpa manusia sadari dan rasakan, waktu begitu melekat. Untuk setiap denyut nadi adalah waktu yang dimakan oleh manusia ini. Waktu, adalah seperti tiang gantungan. Saat ini ia masih terasa longgar. Secepatnya ia akan memendek. Manusia takkan mampu merasakan apa-apa hingga tegangan talinya mulai terasa. Untuk setiap mili tali ini, kepada siapakah manusia berserah diri setiap detiknya? Apa bedanya nanti dengan sekarang? Apa bedanya hari ini dengan kemarin? Bagaimana jika esok tidak pernah ada lagi? bagaimana jika hari ini tidak akan pernah menjadi kemarin lagi? Apakah sebenarnya manusiasedang menunda, atau sedang menanti? waktunya untuk kita ...