Bandung, 13 Desember 2014
06.00 a.m.
Hari demi hari hingga tahun demi tahun, masa masa ini masih saja sama seperti masa pencarian jati diri. Bergulat dengan mimpi-mimpi dan letih-letih, aku masih merasa seperti anak SMA, yang selalu mendambakan dapat terbang tinggi di langit luas. Pergi kemanapun aku mau. Padahal usiaku sudah 20, tapi kembali pada kenangan penuh mimpi dan petualangan itu mengasyikkan. Seakan tidak kutemui satupun penghalang, seakan tidak ku temui siapapun yang dapat menghentikan kaki ini berlari menembus hutan, merasakan menjadi diri yang bebas, bertualang, bermimpi dan tertawa. Aku jadi rindu dengan alam, rindu dengan sahabat-sahabat, rindu dengan semangat muda dan mimpi anak-anak.
Aku ingin bercerita, tapi selalu entah kepada siapa. Aku selalu menjadi orang yang tersirat, karena bagiku ceritaku adalah rahasia diriku. Di saat semua seperti mengejarku, dan aku mengejar hal-hal yang tidak pasti, aku bingung, harus kemana aku?
Apa kabar sahabat? Bagaimana kabarmu? Mungkin ini terlalu pagi untuk memulai aktifitas. Tapi aku harap tidak untukmu dan tidak untukku. Aku bisa bangun malam tadi, akhirnya aku bisa bangun juga. Setelah sekian waktu aku sering melewatkan waktu-waktu hebat itu, beralibi dengan banyak aktivitas sehingga membuatku lelah.
Sahabat, kau juga pasti tengah memperjuangkan mimpi-mimpimu di sana. Mimpi yang waku itu pernah kita bangun bersama. Kau dengan mimpimu dan aku dengan mimpiku. Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah ia masih membara seperti waktu kecil dulu? Aku ingin sekali menghabiskan waktu sehari saja untuk berbagi kisah tentang keadaanku saat ini. Katanya, kita akan bertemu lagi saat sudah berhasil. Saat kita sudah dengan mimpi-mimpi kita. Tapi kenapa kita belum bertemu lagi? Apa karena kita belum menemui mimpi kita masing-masing? Sehingga Tuhan masih berkehendak memisahkan agar kita memperjuangkannya.
Sekolah itu, bukit itu, lapangan itu, mungkin disanalah letak semangatku. Tapi aku belum bisa kembali lagi ke sana kawan, masih banyak urusanku di sini. Aku juga tidak mau sendiri ketika aku di sana. Karena semangatku bukan hanya tempat itu, tapi dirimu dan kawan-kawan yang lain adalah semangatku.
Sahabat, meungkin dari kalian sudah ada yang mencapai mimpi-mimpi indah kita dulu. Ada juga mungkin yang tengah memulai mimpi indahnya bersama keluarga yang baru dibangunnya. Indahnya. Kita tau, mimpi itu selalu indah kawan. Aku terbalik, mungkin yang aku ceritakan saat ini bukanlah tentang mimpi, tapi tentang kenangan. Kenangan mimpi.
Kawan, aku ingin kita mendaki lagi. Coba saja tempat tinggalku kini dekat dengan alam seperti di sekolah kita dulu. Pasti menyenangkan, pasti aku akan banyak menghabiskan waktu di sana, membuang-buang waktu.. Haha, tidak tidak, aku tidak akan begitu lagi. Aku tau sekarang mana yang lebih prioritas. Sekarang aku jarang bermimpi kawan, aku berlari dan berlari. Bekerja keras untuk hal-hal yang siapa tahu itu adalah bagian dari mimpiku. Tapi aku seperti kehilangan arah. Aku mulai jenuh. Sebentar lagi libur memang, tapi sebentar lagi juga merupakan saat yang paling menentukan kerja kerasku setengah tahun ini. Ujian akhir semester. Huft, ujian itu tidak pernah berakhir ya kawan, jika bukan ujian akademik, pastilah ada ujian kehidupan. Hidup selalu penuh dengan ujian. Aku tau, dengan ujian itu Tuhan akan mengangkat derajat kita.
Kawan, aku ingin mendaki lagi. Aku harap liburan kali ini kita bisa bertemu dan memulai lagi semangat baru. Air terjun, sawah hijau, lumpur dan tanah, alam akan membuat kita semakin bijaksana dan tentu membuat kita kembali kepadaNya. Menyadari bahwa diri ini tidak ada apa-apanya, menurunkan semua kesombongan yang pernah ada, dan kembali bertawakal atas semua yang telah kita usahakan.
Sahabat, aku rasa tulisan ini sudah cukup panjang. Mungkin kau harus kembali memulai aktivitasmu. Maaf tulisanku mungkin akan membuat kau termenung, atau mungkin juga tidak. Ini bukan tulisan sastrawan, ini hanya tulisan seseorang yang implisit dengan apa yang dirasakannya. Aku harap aku mendapat balasan tulisan darimu, karena aku ingin kau membagi semangatmu, agar aku bisa semangat lagi di sini. Semoga hari-harimu indah dan penuh makna, sampai ketemu di waktu yang telah ditentukan olehNya, semoga kita dalam keadaan bahagia. Selamat membangun kembali mimpi-mimpi dan terus berjuang untuknya.
Sampai jumpa,
