14 December 2013

Mimpi adalah Komitmen. Mimpi adalah Janji

Bismillah.. alhamdulillah akhirnya ada kesempatan buat ngisi-ngisi blog lagi. Setelah nubes minggu kemaren, semoga saat ini saya bisa berbagi tulisan yang sedikit bermanfaat buat pembaca setia blog saya. hehe.

Ok, baru beberapa menit yang lalu sebelum saya nulis postingan ini, saya buka facebook. Di kabar berita ada postingan temen saya, dia posting sebuah gambar buku dengan sampul ungu lucu gitu, trus ada bintang-bintangnya. Awalnya saya biasa aja, tapi pas saya perhatikan lebih jauh, ternyata nama penulis itu adalah nama teman SMA saya sendiri. ng, tapi ini diposting dengan orang yang berbeda. Teman saya yang memposting karya teman saya itu^^. 

Dan saya kaget, rasanya... haha entahlah, seneng bangga, dan semua rasa jadi satu. Akhirnya, udah 2 orang sahabatku yang menghasilkan karya, buku-buku mereka, karya mereka, pastilah sesuatu yang luar biasa. Belom baca aja rasanya kayaknya udah keren banget. haha
Ini bukunya guys, karya Qurrota Ayun Chusna :) “It’s Me, Aku dan Mimpiku” mengisahkan harapan dan mimpi tertulis. Semua mimpi sudah terpatri dalam diri. Kebahagiaan, kesederhanaan dan kecintaan mendalam memberi arti hidup bagi Qurrota Ayun Chusna, pengarang. Pada setiap cerita terdapat tinta yang tergores pada lembaran kosong tentang cerita kehidupan
Saya sarankan anda untuk membaca buku ini. Meskipun saya belom baca, tapi saya yakin anda insyaAllah tidak akan dirugikan dengan membacanya^^ insyaAllah saya juga akan segera membeli buku ini, Harus.

Oke, yang mau saya tuliskan kali ini sebenernya bukan hendak membahas buku itu, tapi apa yang saya pikirkan dan saya renungkan ketika melihat buku itu. Apa? Anda tau?

Teman-teman saya sudah akan memasuki semester ke-4 di perkuliahan mereka. Saya yakin, sudah banyak pengalaman yang mereka dapatkan, sebentar lagi mereka akan senior. Bukan hanya pengalaman tapi ilmu yang mereka dapatkan juga semakin bertambah. Dan tentunya, yang membuat saya semakin bergetar adalah, mereka semakin dekat dengan mimpi-mimpi mereka..

Saya mengenali mereka seperti mengenali saudara kandung sendiri. Saya tau mereka adalah orang-orang hebat, penuh semangat, dan sangat berani untuk bermimpi dan berani untuk memperjuangkannya. Melihat waktu yang semakin lama semakin membuat kami bertambah dewasa, saya yakin 10 tahun dari waktu kelulusan kami dari SMA bukanlah waktu yang sebentar bagi para pejuang mimpi seperti mereka. Mereka bisa membuat mimpi-mimpi itu terwujud lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Setelah berbangga-bangga dan turut memberikan selamat kepada teman saya, saya kembali berkaca.. "apa yang sudah mampu saya berikan untuk orang-orang di sekitar saya? dan apa yang telah saya lakukan dalam rangka mewujudkan mimpi-mimpi saya?"

Jujur saja, melihat orang-orang terdekat kita berhasil adalah hal yang patut kita syukuri. Selain menjadi kebanggaan mereka juga telah menjadi motivasi untuk kita agar jangan mau terus berdiam dan menunggu mimpi itu datang menghampiri. Saya yakin, hal-hal yang telah berhasil mereka capai ini, bukan hanya dari doa penantian terwujudnya mimpi, tapi pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, serta ikhtiar maksimal adalah bentuk nyata perjuangan mereka.

Seorang pemimpi bukanlah orang yang memiliki ratusan daftar mimpi dan hanya mampu mengucapkannya, tapi juga harus mampu mempertanggungjawabkannya. Karena mimpi adalah komitmen. Mimpi adalah janji. Pada Allah, diri sendiri, dan orang lain.

Melihat teman sukes itu membuat saya termotivasi untuk segera menyusul. Saya juga punya mimpi untuk membuat satu karya buku, tapi sekali lagi, saya tidak patut hanya menyatakan mimpi saya, karena saya telah mengucapkannya, maka dari itu saya telah berkomitmen. Saya harus mulai berusaha untuk mewujudkannya.


Apalah arti sebuah mimpi jika kita masih terlelap
Siapakah pemimpi itu jika dia masih sibuk dengan daftar mimpinya
dan siapakah orang sukses itu jika dia hanya mengindahkan kesuksesan orang lain..

Sekarang bukan saatnya lagi untuk terlelap dan mengagumi orang lain
Sekarang adalah saatnya untuk bergerak dan mengukir sejarah mimpi kita sendiri

Bismillahirrahmanirrahiim.. Man Jadda Wa Jada

Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...