24 February 2014

Kehidupan = Kesyukuran

"Ingat, bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur. Tapi bersyukurlah, maka kita akan bahagia."

Hidup bukanlah perjalanan tanpa akhir, tapi ia adalah perjuangan tanpa henti. Karena hidup akan menemui titik akhirnya (kematian), namun selama hidup kita tidak boleh berhenti berjuang untuk mendapatkan akhir yang baik.

Masa kecil, remaja, dewasa, kemudian hari tua, semua bagaikan fase hidup yang selalu bernilai mutlak bagi setiap orang. Fase itu mutlak, tapi proses dari setiap fase manusia adalah variabel yang selalu bisa berubah.

Hidup seperti roda yang akan terus berputar dan tidak selalu menyenangkan. Terkadang merasa hidup begitu sulit kadang begitu mudah, itulah kenikmatan. Itulah kehidupan dan itulah yang harus kita syukuri.

"Hidup selalu memiliki alasan untuk disyukuri."

5 February 2014

Bagaimana Harusnya Menikmati Hidup

Hm, judulnya agak-agak gimana gitu. hha
well, ini bukan postingan yang berisi tips-tips/cara-cara menikmati hidup. Bukan artikel yang sengaja dibuat untuk sekedar bahan bacaan. Ini cuma... tulisan saya. Sesuatu yang ingin saya tuangkan di sore hari ini. Seperti biasa, mengisi waktu? ----- gak juga sih

ok, berjalan 3 hari di semester 2 saya. Entahlah, seperti ada dan tidak ada yang terjadi. Saya akui kali ini waktu saya akan padat dan cukup banyak tantangan-tantangan dalam kuliah saya semester ini. ok, kita bercerita tentang kuliah dulu. Saya merasakan bahwa semakin hari saya selalu berpikir bahwa saya harus berkembang. Entah, mungkin saya sering kali merasa kurang dengan kemampuan/skill yang saya miliki. Bukan saya tidak bersyukur atas kemampuan yang sudah ada, tapi saya merasa haus akan kemampuan lain yang saya yakin saya bisa menguasainya dengan baik. contoh, dalam hal menghadapi mata kuliah kalkulus. ok. kita berbicara kalkulus lagi. orang tua saya bilang, "kenapa sih, kayaknya crusial banget dengan kalkulus." oke. saya sudah pernah bercerita di postingan saya sebelumnya. memang. kalkulus ini bukan sesuatu yang "wow" menurut saya. Mengancam hidup saya pun tidak, tapi kenapa saya selalu menyinggungnya, di depan orang tua saya, teman-teman saya, entah. saya sendiri tidak sadar melakukannya. ok. yang perlu dilakukan untuk kalkulus-ku-tercinta adalah berlatih lebih sering, luangkan waktu, dan benar-benar fokus, sungguh-sungguh untuk mendapat hasil yang lebih baik. berat? sedikit. sulit? tentu, apalagi kalau sudah berhadapan dengan ngantuk. saya harus memaksa diri saya untuk berlatih lebih. Saya tau mungkin saya tidak cepat melejit seperti teman-teman yang lain, mendapat nilai A untuk kalkulus dsb. Tapi saya tidak mau peduli dengan mereka. saya tau apa yang saya lakukan adalah untuk diri saya sendiri. saya hanya ingin menjadikan diri saya lebih baik dengan kerja keras saya, bukan untuk menandingi mereka. ok. satu statement yang baru terlintas dan baru saya buat ketika menuliskannya. kita selesaikan persoalan dan pembahasan kita tentang kalkulus dengan statement di atas.

Selain kalkulus, tentunya masih banyak kuliah lain yang akan mengejutkan. mulai dari materi hingga tugas-tugas besar yang menanti. ah, kenapa saya jadi seperti orang takut sebelum berperang..? ok, lebih tepatnya saya bukan takut, tapi yaa.. merasa ditantang dan sangat penasaran dengan ilmu-ilmu informatika yang "saya harus mulai dari 1" kenapa dari 1 bukan dari nol? karena alhamdulillah saya sudah pernah merasakan ngoding di bangku sma. tapi sudah lupa lagi..ok  cukuplah dengan kuliah saya, saya hanya ingin menikmati ilmu yang akan saya dapatkan, tidak perlu takut, nilai bagus bukan tujuan saya, tapi menjadi engineer itu impian saya. 

berikutnya, hal yang membayangi saya adalah... masa depan. entah kenapa hal ini juga seperti ada dan tidak ada. ya, ghaib. masa depan seseorang, siapa yang tau? akan jadi apa kita? siapa yang tau. 

Saya orang yang suka berpikir, merenung, membuat sesuatu, menjadi berbeda dan mencirikan identitas adalah hal penting bagi saya. kalian tau, apa hal yang paling sulit bagi seorang dream fighter seperti saya? ---membuat nyata khayalan, imajinasi, inspirasi yang ada dalam otak saya. Menampakkan sesuatu yang tidak pernah nampak sebelumnya, mengeluarkan satu persatu impuls-impuls dalam otak saya, berkarya---

Saya ingin berkarya dengan jari jemari saya, dengan otak saya, dengan seluruh karunia yang sudah Rabb saya berikan untuk saya.

Suatu saat, mungkin ini hanya akan menjadi tulisan 10 tahun lalu ketika saya berusia 30. Saya harap saat itu saya telah menikmati hidup saya dengan ilmu yang saya dapatkan. Saya harap saya telah banyak berkarya saat itu.

Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...