2 January 2012

Renunganku di awal tahun 2012

Tepatnya kemarin, 1 Januari 2012
aku kembali dari Jakarta menuju ke Cikampek. Aku pulang sekitar jam setengah lima sore, jadi pas banget ramai dan macetnya jalan-jalan. Aku hanya memandang keluar jendela, berpikir, merenung. Betapa kota ini tak pernah mati, selalu ada saja kesibukkan orang-orang yang mencari penghidupan. Dari yang gedung bertingkat-tingkat sampai gubuk-gubuk kumuh. Semua orang punya satu tujuan, mencari penghidupan, nyari uang, nyari nasi, dan hal-hal duniawi lainnya. Bagi orang perantauan Jakarta itu keras. Hidup memang harus banar-benar bekerja keras. kalau tidak, jadi gelandangan atau mati saja.

Aku masih di jalan saat magrib tiba, sudah di tol sih, sempat ke rest area sebentar, tapi cuma isi bensin. Sama saja, ramai, apalagi bis-bis kota, penuh sesak orang kembali ke rumahnya. Jujur, aku selalu tidak tenang kalau magrib masih berada di luar atau dijalan. Perasaan was-was dsb, pengen rasanya cepat2 isa... aku penasaran, apakah orang-orang yang tengah berdiri, mengamen, dan kelelahan itu juga merasakan hal yang sama? pasti sama,, sama-sama pengen nyampe rumah -__-..

Yah, lewat magrib dikit aku udah masuk tol Cikampek, jalan yang menuju simpang jomin ditutup jadi harus lurus terus,, muter lewat pasar Cikampek. Tapi Abi ngajak shalat dulu di masjid di Sukaseuri,, gak jauh dari pertigaan ke Jomin. Akhirnya kita shalat disana. Jalan-jalan masih ramai, mobil-mobil macet, kotaku ini juga tidak pernah mati.. secara, perbatasan. Alhamdulillah Abi ngajak shalat dulu, setidaknya bisa keluar dari keramaian luar biasa untuk sejenak, bersimpuh dan menghadap sang Rabb pencipta, memohonkan perlindunganku dan keluarga agar sampai rumah dengan selamat. Aku menikmati magribku disana.. meski di luar begitu ramai, tapi masjid selalu lain. Ia memiliki ketenangan dan kedamaian tersendiri yang tidak dimiliki tempat lain. Membuatku selalu merasa aman dan nyaman disana. Hal ini pasti dirasakan di setiap masjid manapun. ^^ itulah rumah Allah, bagaimana tidak nyaman?

Selesai shalat, rasanya aku masih pengen disana. Aku sempatkan shalat sunnah rawatib seusai shalat. Saat itu aku merasa sangat damai sangat dekat dengan sang khalik, dan aku menitikkan air mata....

Betapa 345 hari sudah terlewati dan takkan kembali, betapa banyak dosa dan maksiat yang aku perbuat, betapa seringnya diri ini lupa dan lalai dalam beribadah, begitu banyak nilai merah dalam lembaran-lembaran hidupku setahun yang lalu namun Allah masih memberikanku kesempatan di tahun yang baru ini untuk memperbaiki diri. Hatiku bertanya, "Apakah Allah masih memberikanku 345 lagi hari kedepan? atau hanya 30 hari? atau 7 hari? atau sampai esok? atau bahkan sehabis magrin ini? atau bahkan saat ini?

Aku menangis... tidak ada yang tahu berapa banyak waktu yang Allah berikan dalam setiap kehidupan manusia. dan saat Allah akan memanggilnya, dalam keadaan apakah dia? suul atau husnul khotimah kah?

Yaa Rabb, ampuni aku..maafkan aku
aku yang sering lalai dan bermaksiat kepadamu
aku yang selalu mengulang kesalahan yang sama
aku yang sering meminta maaf namun kuulangi lagi
ak yang sering menyesal namun tidak pernah memperbaiki
ampuni aku yaa Rabb....

Ya Allah, aku sadar akan kelemahanku
aku sadar akan segala perbuatanku
Ya Allah, aku tau aku belumlah istiqamah
aku sering melupakanmu aku sering melalaikanmu

Tapi Ya Allah, aku ingin kau menetapkan cintaku hanya kepadaMu
tetapkan hati ini untuk hanya mencintaiMu
meski banyak dosa yang aku perbuat
aku TIDAK ingin kau meninggalkanku
aku takut jika kau berpaling dariku

aku ini hanya manusia hina
yang masih terlena dengan dunia
maafkan aku ya Allah
mohonkan ampunan untukku
dan jangan kau tinggalkan aku

Jangan tinggalkan aku saat aku terjatuh
Jangan tinggalkan aku saat aku berdiri tegak
Jangan tinggalkan aku dalam kehidupanku
dan jangan tinggalkan aku saat ajal menjemputku

Ya Allah, engkau sebaik-baik pengampun dan penerima taubat
terimalah hambamu ini yang hanya ingin mendapatkan cinta dariMu
Ya Allah, jadikanlah aku orang-orang yang selalu mengingatMu
MenyertakanMu dalam setiap detik kehidupanku

Berikan aku umur yang berkah Ya Allah
Berikan aku waktu yang cukup untuk memperbaiki diri
dan Berikan aku kematian yang Husnul Khotimah

Amin amin ya rabbal'alamin




Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...