Seleksi Alam
Teori Evolusi Darwin, tentang seleksi alam. yang merupakan
Kali ini bukan sedang ingin menulis artikel tentang materi kelas 3 di SMA Bab evolusi, tapi ingin memperkenalkan sebuah filosofi kehidupan. Mendapatkan inspirasi dari teori tentang seleksi alam, bahwa seleksi alam terjadi bukan hanya pada evolusi, tetapi dalam kehidupan kita sebagai manusia seleksi alam adalah sesuatu yang tengah kita jalani saat ini.
Kata-kata seleksi mungkin baru familiar saat kita sudah dewasa. Ambil contoh tentang seleksi yang diadakan suatu sekolah, universitas, atau lembaga untuk menerima siswa/mahasiswa/pegawai baru disana. Untuk mendapatkan sumber daya manusia berkualitas di lembaganya, tentunya ia pasti akan mengadakan sebuah seleksi masuk, contoh dekat-dekat ini seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM-PTN). Pada seleksi tersebut dipilihlah mereka yang memiliki nilai-nilai terbaik, berkualitas, dan bukan sembarang orang bisa masuk atau diterima dengan mudah. Tentunya banyak yang ikut seleksi tersebut, tapi yang diterima juga pasti hanya sekian persen. Ada yang lolos, ada yang gugur. Itulah seleksi.
Dalam kehidupan, ini bukan kali pertamanya kita mengikuti seleksi. Tanpa sadar kita telah melewati banyak seleksi, baik yang dibuat oleh manusia atau yang sudah ditetapkan Allah swt. Ingat, saat kita terlahir ke dunia sebenarnya itu adalah hasil perjuangan kita bertarung dan berlomba dengan makhluk Allah yang lain. Kita sudah berhasil mengalahkan jutaan sperma yang berlomba-lomba untuk sampai pada 1 sel telur. Saat itu kita berjuang habis-habisan, dengan waktu yag sangat singkat dan kecepatan super cepat kita harus tiba tepat pada waktunya. Kalau tidak, kita akan gugur di tengah jalan seperti sperma-sprema yang lainnya. Dan akhirnya kita berhasil. Kita lahir ke dunia, tanpa sadar kita telah melewati 1 seleksi kehidupan yang luar biasa.
Lihat, belum lahir saja kita sudah mengikuti seleksi, belum bisa apa-apa saja kita sudah bisa menjadi juara. Oleh karena itu, awal kehidupan kita saja telah memperkenalkan kepada kita bahwa kehidupan itu adalah sebuah seleksi, sebuah perjuangan, dan kita telah dilahirkan sebagai peserta seleksi ini.
Seleksi itu tidak pernah berhenti sampai kita lahir tentunya. Menjadi seorang bayi juga sebuah perjuangan. Membentuk imun tubuh, melawan penyakit, belajar berjalan, berbicara, masih dalam seleksi. Tidak sedikit bayi yang lahir namun tidak selamat. Balita yang tidak memiliki imunitas akhirnya meninggal. Sampai kita dewasa dan tua seleksi alam terus berlangsung. Sampai akhirnya kita meninggal, saat itulah kita gugur.
Makna kehidupan bukan hanya hidup lalu mati. Kehidupan adalah perjuangan. Kehidupan adalah sebuah seleksi. Siapa yang kuat dan mau bertahan ia yang akan menang. Siapa yang selalu berusaha menjadi yang terbaik di mata Tuhannya, dialah pemenang. Siapa yang selalu bangkit dari jatuhnya, dialah pemenang. Seleksi juga bukan hanya menang atau kalah, menang juga bukan berarti selalu juara.
Menjadi manusia yang selalu memperbaiki diri, berbuat baik kepada makhluk Allah yang lain, selalu berjuang dalam hidupnya, tidak menyerah, tidak mengalah, dia pemenangnya. Siapa dia? dia itu adalah kita... Kita harus selalu menjadi manusia yang bermental pejuang, dengan begitu kita akan berhasil melewati seleksi rumit ini.
Jangan takut dan jangan ragu, yakinkan dirimu bahwa kamu, aku, kita adalah pemenang dari seleksi kehidupan ini.
“process of preserving in nature favorable
variations and ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.
Kali ini bukan sedang ingin menulis artikel tentang materi kelas 3 di SMA Bab evolusi, tapi ingin memperkenalkan sebuah filosofi kehidupan. Mendapatkan inspirasi dari teori tentang seleksi alam, bahwa seleksi alam terjadi bukan hanya pada evolusi, tetapi dalam kehidupan kita sebagai manusia seleksi alam adalah sesuatu yang tengah kita jalani saat ini.
Kata-kata seleksi mungkin baru familiar saat kita sudah dewasa. Ambil contoh tentang seleksi yang diadakan suatu sekolah, universitas, atau lembaga untuk menerima siswa/mahasiswa/pegawai baru disana. Untuk mendapatkan sumber daya manusia berkualitas di lembaganya, tentunya ia pasti akan mengadakan sebuah seleksi masuk, contoh dekat-dekat ini seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM-PTN). Pada seleksi tersebut dipilihlah mereka yang memiliki nilai-nilai terbaik, berkualitas, dan bukan sembarang orang bisa masuk atau diterima dengan mudah. Tentunya banyak yang ikut seleksi tersebut, tapi yang diterima juga pasti hanya sekian persen. Ada yang lolos, ada yang gugur. Itulah seleksi.
Dalam kehidupan, ini bukan kali pertamanya kita mengikuti seleksi. Tanpa sadar kita telah melewati banyak seleksi, baik yang dibuat oleh manusia atau yang sudah ditetapkan Allah swt. Ingat, saat kita terlahir ke dunia sebenarnya itu adalah hasil perjuangan kita bertarung dan berlomba dengan makhluk Allah yang lain. Kita sudah berhasil mengalahkan jutaan sperma yang berlomba-lomba untuk sampai pada 1 sel telur. Saat itu kita berjuang habis-habisan, dengan waktu yag sangat singkat dan kecepatan super cepat kita harus tiba tepat pada waktunya. Kalau tidak, kita akan gugur di tengah jalan seperti sperma-sprema yang lainnya. Dan akhirnya kita berhasil. Kita lahir ke dunia, tanpa sadar kita telah melewati 1 seleksi kehidupan yang luar biasa.
Lihat, belum lahir saja kita sudah mengikuti seleksi, belum bisa apa-apa saja kita sudah bisa menjadi juara. Oleh karena itu, awal kehidupan kita saja telah memperkenalkan kepada kita bahwa kehidupan itu adalah sebuah seleksi, sebuah perjuangan, dan kita telah dilahirkan sebagai peserta seleksi ini.
Seleksi itu tidak pernah berhenti sampai kita lahir tentunya. Menjadi seorang bayi juga sebuah perjuangan. Membentuk imun tubuh, melawan penyakit, belajar berjalan, berbicara, masih dalam seleksi. Tidak sedikit bayi yang lahir namun tidak selamat. Balita yang tidak memiliki imunitas akhirnya meninggal. Sampai kita dewasa dan tua seleksi alam terus berlangsung. Sampai akhirnya kita meninggal, saat itulah kita gugur.
Makna kehidupan bukan hanya hidup lalu mati. Kehidupan adalah perjuangan. Kehidupan adalah sebuah seleksi. Siapa yang kuat dan mau bertahan ia yang akan menang. Siapa yang selalu berusaha menjadi yang terbaik di mata Tuhannya, dialah pemenang. Siapa yang selalu bangkit dari jatuhnya, dialah pemenang. Seleksi juga bukan hanya menang atau kalah, menang juga bukan berarti selalu juara.
Menjadi manusia yang selalu memperbaiki diri, berbuat baik kepada makhluk Allah yang lain, selalu berjuang dalam hidupnya, tidak menyerah, tidak mengalah, dia pemenangnya. Siapa dia? dia itu adalah kita... Kita harus selalu menjadi manusia yang bermental pejuang, dengan begitu kita akan berhasil melewati seleksi rumit ini.
Jangan takut dan jangan ragu, yakinkan dirimu bahwa kamu, aku, kita adalah pemenang dari seleksi kehidupan ini.