26 May 2012

Terima Kasih Semuanya..

Hari ini, 26 Mei 2012 adalah hari yang sangat-sangat tak bisa aku ungkapkan. Sedih, haru, dan bahagia semua bercampur jadi satu. Wisuda Angkatan Pertama "EXOGEN" SMAIT As-Syifa Boarding School. Wisudaku selama 6 tahun di Kampus Peradaban. Tak terasa lebih dari 2002 malam telah aku lewati dengan sukses. Bukan hasil yang aku nikmati tapi proses panjangku selama 6 tahun di Kampus Peradaban. Akhirnya, dengan penuh warna-warni canda tawa dan air mata, malam terakhirku telah usai di Kampus Peradaban pada tanggal 25 Mei kemarin.

6 tahun lalu, aku masih seorang bocah tak tau apa-apa, belum punya teman satupun, belum menjadi apapun. Hari demi hari aku lewati dengan hanya bermodal suka dan cinta akan suasana di sekolahku yang baru, Kampus Peradaban 1001 malam. Berawal dari suka dan cinta, akhirnya aku ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk sekolahku tercinta ini dan hal itu telah Allah berikan pada hari ini. Alhamdulillah... ini baru namanya perjuangan, selama 6 tahun, bukanlah hal yang mudah dan cepat bagiku. Banyak faktor yang mengukuhkan aku disini, membuatku mampu bertahan di sini. Oleh karena itu, saat ini aku ingin menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah membuatku bertahan dan menjadi pemenang.

Terima kasihku yang paling pertama dan sampai akhir adalah untuk Allah ku... Allah yang senantiasa menguatkan jiwa dan raga ini. Dia yang paling satia mendengarkan tangisku di malam hari ketika aku menghadapNya, Dia yang selalu memberikan aku jatuh dan selalu memberikan aku kekuatan untuk bangkit kembali. Dia yang tahu jalan terbaik yang harus aku tempuh. Dia yang membuat duri-duri di jalanku, namun juga selalu menjadi obat rasa sakitku. Allah cinta pertama dan terakhirku. Aku sangat-sangat bersyukur telah mengenalNya dalam usiaku yang masih muda ini. Aku yakin, tanpaNya, aku sangat tidak berarti apa-apa. Tanpa cinta, rahmat, kekuatan, luka dan air mata yang Dia berikan, aku yakin tak akan menjadi sekuat ini. Allah,, terima kasih atas segala yang telah kau berikan kepadaku... Aku hanya ingin menjadi manusia terbaik di hadapanMu, aku hanya inginkan rahmat dan keridhoanmu. Aku berjanji, tak ada apapun atau seorangpun yang aku letakkan di hatiku sebelum Engkau. Allahu Rabb... Jangan pernah tinggalkan aku sepersekian detikpun. Itu adalah permintaan utamaku diantara permintaan-permintaanku yang masih menumpuk. Cintai aku selalu Ya Allah,, kapan dan dimanapun.. Jadikan aku hambamu yang selalu memperbaiki diri

Terima kasihku yang berikutnya adalah untuk kedua orang tuaku. Karunia luar biasa yang Allah berikan padaku. Tanpa mereka, tak mungkin aku sehebat ini. Untuk Abi.. seorang yang selalu menunjukkan dukungannya secara langsung dapat aku lihat dan aku contoh. Sosok yang mengajariku menjadi orang yang mandiri, kuat, dan bermanfaat. Aku bangga bisa menjadi seperti Abi, sangat. Aku juga bersyukur Allah telah memberikanku seorang ayah yang hebat, laki-laki pertama yang aku cintai dalam hidupku.^^ Doa Ummi juga selalu menjadi pemantik semangatku. Meski tak secara langsung aku lihat, tapi energi doa Ummi untukku mampu menembus langit ketujuh kemudian kembali lagi ke bumi dan akhirnya sampai kepadaku. Doa Ummi yang selalu menemani setiap langkah dan keteguhan hatiku. Terima kasih Ummi Abi..^^ Aku sayang kalian..

Kemudian terima kasih untuk guru-guruku tercinta. Dari mulai Yayasan As-syifa, Bidang Pendidikan, Guru-guru, dan seluruh staf. Pengorbanan yang tak akan pernah tergantikan. Mengajariku kejujuran, kesungguhan, kemandirian, semangat  hidup, optimisme, dan kebaikan-kebaikan yang banyak sekali. Aku juga ingin mengatakan bahwa, jangan pernah merasa gagal mendidikku. Meski nilaiku di mata pelajaranmu rendah, ulangan sering remedial, di kelas sering tertidur, tapi sebenarnya aku sangat-sangat menyayangi dan menghargai sosokmu. Karena, kau telah ajarkan aku banyak hal yang lebih dari sekadar angka-angka di kertas ujian atau raportku. Karena aku yakin, cintanmu kepadaku dan teman-temanku lebih besar dari nilai 100 dikali berapapun. Tak terhingga. Kesungguhan dan kasih sayang yang kau berikan, selalu aku rasakan setiap melihat matamu. Bunda guru yang membuat aku merasa begitu dekat dan akrab. Tidak ragu untuk bertanya hal-hal yang aku tidak tahu, tidak takut untuk berbagi, dan tidak sungkan untuk memeluk dan mencium tanganmu. Bapak guru, sosok yang tak kalah hebat seperti Abi bagiku. Yang membuatku kuat, dewasa dan lebih bijak dalam hidup. Takbir yang sering kau lantangkan untuk menyemangatiku, kata-kata yang selalu membangkitkanku, dan kepercayaanmu bahwa aku bisa dan aku mampu melewati semua ini. Bunda asrama yang sangat setia dan tegar luar biasa. Menghadapi 67 karakter berbeda. Yang sering membangunkan untuk shalat malam, memberitahu menu sahur shaum sunnah, mengantarku kala ada keperluan, mengingatkan waktu shalat berjamaah, memasak makanan enak ketika kami ujian, dan sebagainya. Sosokmu seperti Ummi yang selalu berusaha membuat kami betah berasrama. Segala taktik kau gunakan untuk menaklukkan dan menyenangkan hati kami. Kemudian Bunda tahfidz yang tak kalah luar biasa. Yang selalu membangunkan jika mengantuk saat tahfidz, mengingatkan untuk murojaah, menambah hafalan, dan mengamalkannya. Mengajak berbuka puasa, masak-masak, atau jalan-jalan ketika sedang jenuh. Merelakan waktu liburan untuk menemani kami menambah hafalan hingga menemani kami sampai tuntas ujian akhir tahfidz.

Merekalah guru-guru luar biasa yang aku dan teman-temanku miliki. Suka duka yang kami lewati menjadi kenangan terindah. Peluh mereka, hanya Allah yang mampu membalas semuanya. Semoga Allah selalu menjaga, menyayangi dan membalas setiap benih kebaikan yang mereka tanamkan dalam diri murid-muridnya. Mereka adalah guru-guru terbaik yang Allah karuniakan kepadaku dan EXOGEN.

Terimakasih selanjutnya untuk adik-adik kelasku. Kelas X dan XI di Kampus Peradaban. Sumber inspirasi, motivasi dan penghibur hati. Dari mereka, aku banyak belajar begaimana menjadi seorang kakak kelas yang baik, dicontoh dan tidak mereka takuti seperti kebanyakan sekolah-sekolah lain. Berusaha membuat mereka betah sebetah betahnya untuk sekolah di Kampus Peradaban. Mereka adalah bintang-bintang muda yang akan semakin menerangi langit Negeri 1001 Malam setelah EXOGEN. Kreativitas dan prestasi mereka membuat aku selalu merasa bangga bisa mengenal dan dekat dengan mereka. As-syifa Festival dan EXOGEN Farewell yang mereka adakan, cukup membuatku yakin bahwa mereka bisa untuk menjadi lebih baik dari kami. Mereka bintang-bintang hebat. Doa dan simpati mereka turut meluluskan aku dan teman-teman. Harapanku kepada mereka adalah mereka bisa menjadi lebih baik dari kami, bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk mengharumkan nama almamater dan sekolah kami. Tidak berlakunya senioritas di SMAIT As-syifa juga akan mereka lanjutkan.  Jujur saja, belum pernah aku rasakan sedekat ini dengan junior. Berpisah dengan mereka seperti berpisah dengan teman sebaya. Pesan kami EXOGEN, jangan rusak kebersamaan yang telah berusaha EXOGEN bangun di SMAIT As-Syifa selama 1-2 tahun bersama kalian.Tetap semangat dan jangan menyerah, karena sebentar lagi kalian juga akan lulus seperti kami. Suka tidak suka, itulah kenangannya. Jadilah pemenang hingga akhir. Kalian tidak akan menyesal. Terima kasih atas doa dan dukungannya. Selamat menjadi kakak kelas untuk adik kelas kalian yang baru.^^

Terakhir, terima kasih yang tak terhingga untuk teman-temanku seperjuangan. Tak terasa proses panjang ini telah kita lewati. Membuka pintu menuju proses-proses yang lebih panjang kedepan. Kebersamaan terindah dalam suka dan duka, meski tertatih atau berlari, kita berhasil membangun sebuah persahabatan. Terima kasih telah mengajariku banyak hal. Dari mulai belajar, saling memahami, mengalah, saling menasehati, tolong menolong, saling mengingatkan dan saling menyempurnakan. Bersama 66 bintang aku menyalakan lilin impian, menjaga lilin masing-masing dan lilin temannya. EXOGEN, tempat dimana aku merasa bebas menjadi diriku sendiri, tempat berbagi, melepas tawa dan tangis, dan segalanya aku temukan disini. Semangat dan ambisi-ambisi luar biasa membuatku juga tak ingin menjadi orang biasa. Teman-teman terhebat yang selalu aku miliki. Teman mengaitkan kelingking dan berjanji, kala sukses nanti akan bertemu kembali. Kalian juga merupakan karunia terbaik yang Allah berikan. Selamat berjuang kawan,, jalan kita belum cukup sampai disini. Setelah keluar, kita masih punya tanggung jawab atas bekal yang telah kita dapat. Jangan sia-siakan itu. Saling mengingatkan antara kita sampai sukses nanti. Ingat, kita harus menjaga nama almamater kita kapan dan dimanapun kita berada. Salam sukses dariku untuk kalian semua. Terima kasih telah menemani hari-hari sedih dan senangku. Karena kalian aku bisa bertahan di Kampus Peradaban.^^

Terima kasih semuanyaa.. terima kasih banyak.. Terima kasih Yaa Allah... Engkau telah merahmati kami. Kejujuran 100%, membuahkan Kelulusan 100%
Bukan mimpi, kami telah berhasil!

Karena kalian semua EXOGEN telah berhasil melewati sebuah proses panjang selama 6 tahun. Tanpa kalian, EXOGEN tak menjadi apa-apa. Kini, tiba saatnya EXOGEN harus beranjak, melangkah menuju dunia baru. Dengan segala kekurangan dan kelebihan selama 3 atau 6 tahun ini, tiba saatnya kita keluar dan mewarnai dunia. 



Selamat Berjuang di Dunia yang Baru Kawan..^^





Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...