Kini aku harus pergi
Sebuah perjalanan damai yang aku lakukan kemarin, bukan kali pertama
perjalananku ke sana. Perjalanan damai karena entah kenapa setiap
perjalanan yang aku lakukan ke sana, selalu membawa suatu rasa damai dan
nyaman. membuat aku betah berlama-lama menatap jendela sambil
memandangi hamparan hijau nan indah. Sawah, gunung dan kawan-kawannya
semakin menguatkan memoriku akan masa-masa lampau yang aku lalui dengan
tidak mudah. Semakin lama, memori itu terus berputar tiada henti.
Membuatku kadang tersenyum sendiri, atau sampai membuatku menitikkan air
mata. entahlah, mungkin rasanya seperti orang jatuh cinta (mungkin),
karena aku tidak bisa lepas membayangkannya. Semua itu seakan berlalu
begitu cepat, seperti terpaan angin. Kita hanya mampu merasakannya,
merasakannya begitu singkat menyapa kita.
Aku tidak peduli berapa kali aku sudah menulis tentang ini. Tentang
perjalanan paling indah dalam hidupku ini. Semuanya.... seakan seperti
mimpi yang baru semalam aku alami. samar-samar namun aku ingat setiap
titik keindahannya. semuanya..... melekat kuat. tak ingin aku lepas.
Teringat, setiap partikel matahari pagi yang selalu aku nikmati di sana.
Derapan kaki berlarian menuju satu bangunan penuh ilmu. Lantunan indah
setiap pagi dan sore yang selalu akrab dengan hari-hariku di sana. Aku
ingat, aku masih ingat semuanya! Aku ingat beberapa kisah, aku ingat
banyak petualangan, aku ingat semua senyum dan air mata, aku ingat semua
isak tangis dan tawa. Aku ingat semua egoisme, perubahan, semua tentang
kejujuran, semua tentang penghargaan, semua tentang pendewasaan, semua
tentang persahabatan. Aku masih ingat semua tentang kau dan aku. Aku
masih ingat semua tentang kita.. Aku tak kan lupa. Aku tak ingin lupa..
Aku.. merasa berat untuk pergi. Tapi kini.. aku harus pergi. Ada satu
tempat jauh di sana yang harus aku tapaki. Ini bukan keinginanku untuk
pergi. Ini adalah garis kehidupanku berikutnya. Inginku, masih
berlama-lama bersama kalian, masih mengukir dan menapak perjalanan
bersama, belajar dan tetap
berada di sana bersama kalian. Tapi kenyataannya.. kita semua kini
berpencar kawan. Aku, kau, kita, telah punya jalan masing-masing hari
ini.
Kawan, aku benar-benar merindukan semuanya. Aku bersyukur Allah
mempertemukan kita walaupun akhirnya harus memisahkan kita. aku yakin
saat inilah iman dan ukhuwah kita sedang diuji.
Terlalu banyak kenangan kawan. Terlalu banyak! setiap foto, lagu, dan
smuanya, semakin menambah rindu ini semakin menjadi. Kalau aku punya
mesin waktu...
semakin diingat semakin kangen rasanya..