12 March 2013

A Friend Like Us

Aku ini orang yang gak bisa tanpa temen. Buat aku temen itu orang yang paling ajaib yang ada dalam kehidupan aku. Dia bisa bikin dunia aku jadi lebih indah, atau lebih buruk, atau bahkan jungkir balik. Alias, apapun itu pasti banyak banget dinamika kehidupan dan problemanya kalo kita hidup berteman.

Apa si temen itu?
Temen itu sebenernya adalah orang lain kan? Orang yang jauh entah dari mana, dari negeri antah berantah yang bahkan kita mungkin belom pernah kesana sebelumnya. Kita juga gak punya hubungan darah dengan dia. sama sekali. Kita ini gak pernah jadi siapa2nya dia sebelumnya. Sampai pada satu waktu, kita ketemu trus terjadi komunikasi. Entah sengaja entah engga.. aku rasa disitulah awal sebuah pertemuan. Karena menurut aku bertemu itu bukan dalam arti sempit Cuma liat, tapi lebih kepada sebuah komunikasi dan dalam komunikasi itu kita menemukan sebuah kesamaan. Kesamaan sekecil apapun, pasti membuat kita tertarik buat jalin komunikasi lebih lanjut, alias pengen tau lebih dalem, siapa tau masih banyak kesamaan2 lainnya dari orang asing itu. Kenapa meski kesamaan? Ibarat air dan minyak, mereka gak akan pernah ketemu dikarenakan massa jenis mereka yang beda. Ah tapi, definisi teman atau sahabat itu gak sesederhana air dan minyak, atau yang lainnya.

Dari yang awalnya gak ada, kemudian ada, kemudian gak ada lagi.. Teman itu juga sama, selalu datang dan pergi.. itu artinya dia gak tetap dalam hidup kita, kecuali ada faktor lain. Misalnya tau2 ternyata kalian sodara kandung gituuh?? eeii  gile sinetron abiss..  -,-

Kalo kita punya temen uda lama, pasti gak bakal lupa kan? Walaupun misalkan udah dipisahin lagi, entah oleh jarak atau oleh waktu, atau keduanya -__- itulah hebatnya teman, awalnya dia asing, kemudian gak asing.. tapi tetep gak asing lagi seterusnya.. beda kalo temenannya Cuma 3 hari, ya jelas lupa. Kecuali ada faktor lain. Misalnya dia pernah jadi hero kamu gitu selama 3 hari.. haha :D apaan si ni dari tadi -,-

Itulah dia, kenapa buat aku temen itu begitu ajaib.Karena dia bisa bawa apapun dalam kehidupan kita, sekalipun itu semua akhirnya cuma kenangan. Persahabatan yang sejati itu gak pernah peduli dengan perpisahan, bagaimanapun juga selama mereka masih ingin berjuang dan hidup untuk satu sama lain, persahabatan itu juga gak akan pernah mati. Karena persahabatan itu mereka yang ciptakan dan biarkan mereka dan Allah yang menjaganya.

Tapi persabahabatan itu gak pernah ada yang mudah dan selalu berjalan mulus. Bagaimanapun juga dia adalah orang lain yang masih banyak kita gak tau tentang dia. Persahabatan itu proses. Proses untuk bisa saling mengenal dan memahami, bahkan jauh dari kita tau dan memahami diri sendiri. Seringkali sahabat lebih tau dan selalu berusaha memahami kita. Karena sahabat adalah cermin kita. Kalau persahabatan itu ibarat kepompong, gak salah juga. Karena kepompong juga adalah sebuah fase dimana untuk menjadi kupu-kupu yang indah itu tidak mudah. Semua butuh waktu, kesabaran dan pengorbanan.

Kita gak perlu takut ketika perbedaan itu jadi akar masalah sebuah persahabatan. Ketika rasanya udah bener2 sampe klimaks, itu saat2 yang sangat diuji. Ketika kita tau perbedaan satu sama lain, maka sekiranya kita sedang belajar memahami satu sama lain, meski harus diawali dengan cara yang gaenak sebenernya. 

Tapi ya sekali lagi, ini proses. Tentunya setiap proses itu diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Dan proses itu tidak pernah ada yang mudah untuk mencapai hasil terbaiknya.

Berteman ato bersahabat itu gak harus selalu bareng, karena kita tetep punya kehidupan masing-masing, cita-cita, impian dan harapan lainnya. Temen kita gak bisa masuk ke dalamnya, karena bagaimanapun juga itu adalah urusan kita dengan diri kita sendiri. Teman kita, sahabat kita hanya bisa menjadi partner sejati. Dia akan terus nyemangatin kita dan selalu siap nolong kita kala kita jatuh.

"Aku gak akan bisa jadi kamu, kamu juga gak mungkin jadi aku. Tapi aku akan selalu di sini buat kamu, kapanpun kamu butuh. Karena teman adalah kau dan aku." #crossmyheart


"Aku tunggu kepompong ini segera menjadi kupu-kupu.."

Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...