Cerita Bumi Berotasi
Ceritanya 4.5 miliar tahun yang lalu ada awan raksasa yang berputar. Isinya debu, batu dan gas. Unsur kimia penyusunnya
hampir semuanya adalah hidrogen dan helium hasil produksi Big Bang. Ada
sedikit unsur berat dan asalnya dari supernova. Awan gas ini tidak seragam, istilahnya tidak
homogen.
Lalu
terjadilah supernova yang dekat. Cukup dekat sehingga mengganggu
keseimbangan awan gas ini. Akibatnya proses melahirkan terjadi. Bagian
tengah awan gas memadat, menarik bagian pinggir yang seragam. Yang tidak
seragam, seperti sedikit lebih benjol, menjadi pusat gravitasi baru
yang menarik benda lemah di dekatnya. Inilah bayi-bayi planet, termasuk
Bumi. Sementara itu, bagian tengahnya menjadi matahari kita. Asimetri
pada peristiwa saling tarik antara berbagai tonjolan ini membentuk torsi
yang membangun momentum sudut dari
bayi-bayi planet kita. Dan mulailah Bumi dan planet-planet berputar
baik pada porosnya (rotasi) maupun pada poros matahari (revolusi). Ini
mengapa sebagian besar planet berotasi dalam arah yang sama dengan
revolusinya.
Lama setelah bumi stabil dalam porosnya, sebuah asteroid raksasa menghantam bumi. asteroid ini cukup besar sehingga mampu mencabik sebagian bumi dan menari secara gravitasi. Setelah cukup lama, pecahan hasil tumbukan asteroid ini mencapai posisi stabil dan jadilah ia bulan. Tumbukan besar ini jugalah yang tampaknya membuat sumbu rotasi bumi miring sebesar 23 derajat. Tumbukan lain yang lebih besar tampaknya menghantam Venus dan membuat sumbunya terbalik (180 derajat).
Lama setelah bumi stabil dalam porosnya, sebuah asteroid raksasa menghantam bumi. asteroid ini cukup besar sehingga mampu mencabik sebagian bumi dan menari secara gravitasi. Setelah cukup lama, pecahan hasil tumbukan asteroid ini mencapai posisi stabil dan jadilah ia bulan. Tumbukan besar ini jugalah yang tampaknya membuat sumbu rotasi bumi miring sebesar 23 derajat. Tumbukan lain yang lebih besar tampaknya menghantam Venus dan membuat sumbunya terbalik (180 derajat).
Singkatnya,
bumi berotasi karena hukum kekekalan momentum sudut. Pada awalnya
rotasi kita lambat karena masih merupakan bagian dari sebuah awan gas
besar. Lalu seiring pengumpulan bahan oleh gravitasi, materi bergerombol
semakin dekat di beberapa titik awan, salah satunya bayi Bumi. Bumi
menjadi semakin kecil dan padat, dan rotasi meningkat, sama halnya
seperti seorang penari es yang berputar. Saat ia menarik kaki dan
tangannya lebih dekat ke tubuhnya, putarannya semakin cepat.
Rotasi ini terus berlangsung hingga sekarang dan miliaran tahun yang akan datang. Kita memang tidak memadat lagi. Kita sudah stabil, begitu juga planet lain di tata surya. Tapi ruang angkasa tidak memiliki udara. Tidak ada gesekan, dan karenanya tidak ada yang bisa menghentikan rotasi bumi. Kadang gempa bumi raksasa atau tumbukan asteroid raksasa dapat mengubah kecepatannya, tapi tidak menghentikannya.
Rotasi ini terus berlangsung hingga sekarang dan miliaran tahun yang akan datang. Kita memang tidak memadat lagi. Kita sudah stabil, begitu juga planet lain di tata surya. Tapi ruang angkasa tidak memiliki udara. Tidak ada gesekan, dan karenanya tidak ada yang bisa menghentikan rotasi bumi. Kadang gempa bumi raksasa atau tumbukan asteroid raksasa dapat mengubah kecepatannya, tapi tidak menghentikannya.