22 April 2013

Look into your eyes and find yourselves!

Saat kita lahir ke dunia, dalam keadaan lemah dan tak berdaya. Tapi kemudian, kita menjadi semakin kuat dan mampu melakukan segalanya. Dari tangan semungil ini... lihatlah tanganmu sekarang.. dari kaki selemah ini, tapi lihatlah pijakanmu sekarang..

Kita adalah manusia, makhluk ciptaan Tuhan paling mulia dan sempurna. Manusia, adalah wujud nyata kita secara fisik, tapi.. siapakah kita sebenarnya? Siapa sebenarnya yang ada dalam daging dan tulang ini? Bahkan kita tidak bisa melihat DIRI kita sendiri dari ujung rambut hingga kaki secara utuh dengan 2 bola mata ini secara langsung, tanpa cermin atau pantulan cahaya lainnya. Lantas siapa atau apa yang DIRI ini sebenarnya? Dan apa yang ia lakukan dalam tubuh yang awalnya lemah sampai menjadi kuat seperti ini?

Mari kita lihat DIRI kita dengan cermin, perhatikan ia dari ujung rambut, jemari, hingga kaki.. kemudian, lihatlah mata kita sendiri.. tatap, dan cobalah masuk ke dalam dirimu sendiri.. melalui mata itu.. celah kecil yang akan membawa kita pada dunia kita yang sebenarnya, dunia tentang ruh.. yang selama ini ada dalam tubuh manusia

Kita adalah makhluk supranatural yang hidup dalam dunia natural. Kita sebenarnya tidak nyata, saat ini.. kita hanya menumpang dalam tubuh manusia. Yang diciptakan dengan sempurna.

Renungkan ini.. siapa sebenarnya diri kita? Apa yang kita lakukan disini?
Lihatlah perasaan kita ; senang, bahagia, sedih, semangat, marah..
Lihatlah apa yang ada dalam pikiran kita ; impian, cita2, logika, analisa..
Itulah diri kita.. mereka tidak nyata secara harfiah, tapi itulah kita.. diri kita.. yang sebenarnya tidak nyata
Alam hati dan pikiran, itulah diri kita.. di sanalah DIRI ini tinggal dan menunjukkannya dengan bantuan tubuh manusia. Berusaha untuk menjadi nyata agar terlihat.. bahwa kita ada. Kita bukan manusia yang telah mati, yang sudah tidak bisa melakukan apa2.. manusia yang sudah tidak memiliki ruh, adalah bangkai... bukan?

Kita bukanlah wujud nyata ini, kita bukan daging dan tulang ini. Wajah yang tampan, paras yang cantik, itu bukan kita! Sekali lagi itu bukan kita! Kesempurnaan tubuh yang melekat ini bukan kita, bukan punya kita.. kita adalah hati dan pikiran kita. Kita adalah ruh.. kita tidak nyata.
Sekarang, lantas apa yang ruh ini lakukan dan untuk apa berada dalam tubuh manusia? Ciptaan Tuhan paling sempurna..

Renungkan ini.. Tuhan tidak menciptakan kita seperti ini tanpa suatu tujuan, ia bukan hendak membuat kita hanya sebagai mainan. Ia menciptakan kita, untuk menunjukkan siapa DIA, tuhan yang menciptakan diri kita, yang menciptakan ruh ini, yang menciptakan ciptaan paling sempurna di dunia ini.
Manusia terlahir suci, tapi ruhnya lah yang kemudian dapat membuat ia kotor..  karena ruh lah yang melakukan kerja, kitalah yang menggerakkan tubuh manusia itu sendiri..

DIRI kita, ruh ini, hendak membawa kemana tubuh manusia ini? Manusia ini bisa jadi makhluk paling mulia tapi bisa juga menjadi makhluk paling rendah, bahkan lebih rendah daripada binatang.

Kawan, ketika kita bawa manusia ini kepada kehidupan yang sia-sia.. alangkah merugikannya kita. Kita terlahir sempurna dan mulia, akankah kita buat rendah diri kita sendiri? Sebelum terlambat, sebelum tiba hari dimana kita para ruh bertemu dengan penciptanya, mari kita benahi hati dan pikiran kita, yang sesungguhnya adalah ruh kita. Tubuh manusia ini kelak hanya akan menjadi bangkai yang semakin membusuk dan bau, suatu saat mereka akan menjadi saksi atas apa yang selama ini ruh kita lakukan di dunia.

Lihat ke dalam matamu, perhatikan dirimu yang begitu sempurna. Ingat, kesempurnaan ini adalah sarana bagi kita untuk berbuat. Dengan tubuh manusia ini, kita akan mampu berbuat kebaikan, menunjukkan mana yang hak dan yang batil, mana yang Rabb suka dan mana yang tidak.. Lihat dirimu, kau punya tugas berat di dunia ini. Perhatikan bahwa kau diciptakan bukan untuk kesia-siaan belaka..

Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...