30 May 2014

Pejuang dan Petualang

"Perpisahan adalah awal dari sebuah perjalanan yang baru. Mungkin kita akan melalui jalan lain yang setelahnya, bertemu dengan orang-orang yang awalnya asing, lalu menjadi sedekat air hujan dengan tanah.

Adakalanya dalam perjalanan itu tanpa sengaja kita menoleh lagi ke belakang, karena ada beberapa kerikil yang tersepak entah kaki siapa hingga ada di depan kita, atau karena ada beberapa helai daun yang terbang mengikuti angin seiring perjalanan kita..

Itu tak mengapa..

Atau kadang kita terluka selama perjalanan itu. Ada darah yang harus tertetes, air mata yang harus mengalir, keringat yang harus mengucur. Semuanya membuat kita semakin kuat, dan tak akan membuat kita mati. Lalu mengapa harus gemetar? Mengapa harus gentar?

Dan setiap perjalanan pasti menuju ke suatu tempat yang kita sebut dengan "rumah". Anggap saja perpisahan-perpisahan yang pernah kita alami adalah jembatan. Jembatan yang membawa kita lebih dekat menuju rumah.

Karena tanpa perjalanan, tak mungkin kita akan sampai di suatu tempat. Berdiam diri tak akan pernah membawa kaki kita ke depan pintu mana pun.

Teruslah berjalan, wahai pejuang dan petualang, juga orang-orang yang belum tiba di rumah. Ada rumah untuk setiap kita.

Ada pintu yang menanti kita untuk diketuk :)"


Subang, 25 Mei 2014
==========================================================================

Tulisan di atas adalah tulisan seorang teman yang selalu membuat aku sangat menghargai makna sebuah pertemuan dan perpisahan. Bukan hanya pertemuan dan perpisahan tapi juga perjalanan selama itu.

Pertemuan dan perpisahan yang tidak bisa aku lukiskan dengan lukisan bernuansa indah atau sedih, dan juga tidak bisa aku nyanyikan. Yang bisa hanya aku tulisan.. ya, tulisan adalah suara hati yang paling jujur dan paling mudah untuk diungkapkan.

Terima kasih atas keyakinan akan pertemuan kembali :)

Kita adalah pejuang dan petualang yang akan terus berjalan..


Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...