1 January 2020

Life Goals

Tujuan manusia hidup di dunia ini tidak lain hanyalah untuk meninggal-kannya.
Meskipun hari esok itu adalah misteri, ia tetaplah serangkaian puzzle yang kita susun sejak hari ini dan kemarin. Sudah sejauh mana kita menyusunnya? agar setidaknya menjadi sesuatu yang "berarti". Bukan kita yang menentukan kapan atau apakah puzzle itu telah selesai atau belum.

Sangat banyak analogi untuk berbicara tentang kehidupan. Lantas, apakah "kehidupan" yang sebenarnya kita rasakan? Waktu yang bergulir ? Jantung yang berdetak? Nafas yang berhembus ?

Setelah ku renungkan ternyata, bukan satu pun di atas. Waktu, denyut jantung, hembus nafas... adalah hal-hal yang kita rasakan dan alami hanya di ruang lingkup kehidupan di bumi. Janin yang masih di dalam kandungan, ia belum memiliki "waktu"nya di dunia. Tapi ia, sudah memiliki kehidupan di alam rahim sana. Begitu pula mereka yang telah pergi duluan di kehidupan selanjutnya. Mereka tidak lagi memiliki jantung yang berdenyut atau nafas yang berhembus. Tapi kita yakini mereka sedang hidup di fase kehidupan yang lain.

Jadi, apakah sesungguhnya kehidupan itu? Perjalanan Ruh.

Perjalanan yang ditempuh oleh ruh adalah inti makna dari kehidupan. Yang membedakan satu perjalanan dengan perjalanan yang lainnya adalah alam yang ditempuhnya. Alam Ruh, alam rahim, alam dunia, alam kubur, dan alam akhirat. Di antara empat alam tersebut, hanya ada satu alam dimana ruh akan diuji. Yaitu di alam dunia.

Tujuan Ruh melakukan perjalanan kehidupan di dunia adalah untuk membawanya kepada perjalanan ke alam berikutnya yang baik dan dapat menyelamatkannya.
Jalan yang ia tempuh di dunia akan menentukan jalan yang ia tempuh di alam berikutnya.
Semua jalan yang akan ditempuh memiliki syarat dan ketentuan. Yang harus dipenuhi dan dihindari

Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...