16 May 2012

Lilin untuk Indonesia

Akhirnya ku temukan, impian dan cita-cita yang sempat redup, semangat yang sempat hilang, dan jalan kemana aku akan melangkah. Kepuasan tersendiri yang kudapatkan dari suatu pekerjaan yang aku lakukan, akhirnya aku temukan, lewat mana aku bisa membangun negeriku ini. Negeri seribu pulau, negeri sejuta kekayaan, negeri kaya budaya, kaya alam dan petualangan. Negeri impian, negeri tempat aku lahir dan dibesarkan. Di Negeri ini pula tempat aku akan menuai benih yang kutanam.

6 tahun aku mengenal sebagian alam Indonesia. Meski baru Pontianak yang kaya akan sungai dan hutan dan Subang yang kaya air terjun, gunung, dan petualangan, cukup menghidupkan jiwa petualangku. Mengenalkan aku pada keberanian, kerendahan hati, kesederhanaan, kejujuran, semangat hidup, pantang menyerah, dan ketulusan. Alam mampu mengajariku segalanya, segala yang aku butuhkan. Bukan hanya yang dibutuhkan saat di bangku sekolah atau sampai jadi sarjana, tetapi sampai aku mengabdi pada tanah air, sampai aku bertemu dengan Tuhanku.

Semakin besar aku semakin sadar. Hidup tidaklah harus selalu dengan uang atau pekerjaan. Hidup adalah kepuasan lahir batin yang bisa selalu aku rasakan, setiap menit setiap detik. 

Sebentar lagi aku akan kuliah. Rasanya, aku ingin cepat-cepat lulus kuliah. Bukan untuk jadi sarjana atau segera mendapat pekerjaan, tapi agar aku bisa segera bekerja untuk negeri ini. Bergabung dengan Indonesia Mengajar ^^ Aku tak peduli akan kuliah apa aku nanti, atau masuk jurusan apa. Sebelumnya hal ini cukup memusingkan diriku. Membuat aku sempat berhenti dalam medan waktu dan ragu untuk melangkah karena tak tau arah. Menghilangkan gairah semangatku beberapa hari, membuang satu hari berhargaku. Yang terpenting yang kudapatkan hari ini adalah sebuah misi yang kudapatkan dari lintasan pikiran dan akhirnya menjadi suatu tujuan hidupku. Apapun ilmu yang aku punya, akan kubagi, kuajarkan.
 
Mau tau? Aku ingin membangun negeri ini melalui pendidikan. Aku ingin bersentuhan dengan generasi-generasi muda di bawahku, dengan bocah-bocah penakluk alam di pelosok pulau-pulau Indonesia. Menjelajah semua perairan, menerobos hutan, melewati jurang. Terlalu ekstrem memang, tapi asyik. Berbagi ilmu, berbicara dengan mereka yang tak pernah tersentuh dunia, menjelajah dan menikmati alam Indonesia. Pasti seru. Aku senang berbagi, aku senang berpetualang. Aku ingin setiap langkahku untuk perubahan negeri yang sangat aku cintai ini.

Mau tau 1 hal lagi? Semangat yang dimiliki seseorang itu seperti api pada lilin. Ia bisa dengan mudah menyala, redup, tertiup angin, sulit untuk menjaganya, butuh kesungguhan agar menjadikannya tetap menyala. Sekalipun kau pernah ragu padanya, tidak yakin apakah dia benar-benar bisa menjadi penerang jalan yang kau tempuh, sekalipun kau ragu, jangan matikan itu. Jangan pernah matikan lilinmu. Karena 1 lilin dengan api yang kecil sekalipun bisa membuat api unggun yang sangat besar.
Seperti semangat dan mimpi yang aku miliki saat ini. Saat menuliskan kata per kata dalam tulisanku ini, tidak sedikit hembusan angin yang hendak mematikan lilinku.

Angin-angin, bisikan-bisikan yang entah dari mana datang untuk mengurungkan semangatku. Seperti, "Apa mungkin bisa? Gak terlalu lebay? Cewek/Akhwat kayak gini emang boleh kliaran gitu? Emang cuma itu satu-satunya cara buat majuin Indonesia? Kan bisa jadi yang laen.. Apa gak mau jadi dokter? Ntar kalo udah berkeluarga gimana? Cewek emangnya gak ribet? bla..bla..bla...bla...bla"

SSsssssssssssst! Kata-kata itu berdengung begitu saja walaupun saat aku tengah menuliskan impianku ini. Ini baru dari dalam diriku sendiri, kalau aku sudah ceritakan pada orang-orang, pasti tidak sedikit bisikan-bisikan itu jadi nyata dan aku dengar sendiri. Pasti. Kali ini aku benar-benar baru merasakan bahwa menjaga lilin itu cukup/sangat sulit. Tapi aku percaya, pada diriku sendiri dan ketetapan Allah, lilin itu tak akan pernah aku matikan. Aku akan selalu berusaha mengusir angin-angin itu, menyelamatkan lilinku yang baru menyala.


Mimpi yang paling indah yang tak pernah bisa berhenti membayangkannya. Mencicipi setiap budaya, menapaki setiap tanah, merasakan setiap mata air. Sekali lagi, alam dan berbagi adalah ruh hidupku. Aku puas jika merasakannya. Kesuksesan seseorang adalah saat dimana dia mencapai satu titik kepuasan dalam hidupnya dan itulah titik kepuasanku. Aku tidak pernah bisa lepas dari hal yang paling menyenangkan hatiku ini. Aku bangga memiliki tanah air Indoenesia, aku bangga dan senang berada di dalamnya. Aku akan buktikan, aku bisa menjadikan Indonesia semakin kaya dan merdeka.

Guru dan dokter adalah pekerjaan yang mulia memang. Ini juga merupakan salah dua keinginanku. Aku bisa menjadi kedua-duanya. Aku tak perlu sertifikat atau sumpah agar aku diakui. Aku juga akan terus bekerja tanpa pensiun. Yang penting aku senang menjalaninya, itu kan yang namanya cita-cita?^^

Aku akan lakukan yang terbaik, untuk diriku, orang tuaku, guru-guruku, teman-temanku, agamaku, negeriku, InsyaAllah aku berjanji aku tak akan kecewakan kalian. ^^ Amiin.

Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...