4 July 2016

Seringai Pagi Anak Negeri

Pagi ini, tidak sih, mungkin siang. Blog walking dari mulai cerita pendakian ke semeru sampai ke cerita filsafat sederhana hingga dangdut elektrik penyuara ironisasi negeri ini. Haha. ada-ada saja. memang inspirasi itu aga susah dapetnya. Nggak jarang butuh blog walking semalaman sampe dapet hal yang dirasa cukup bagus untuk ditulis.

Seringai pagi ini dikarenakan album kompilasi yang memuat kritik sosial kehidupan modern, saya dapet dari blog nya kang yogi. Yang bikin saya cengar-cengir tentu bukan karena musik dangdutnya, ya walaupun itu juga bisa jadi alasan sih. Tapi liriknya itu yang bikin fresh dan menyeringai ironi. Haha, yah macam lagu2 Iwan Fals lah. cuma ini versi dangdut. Bicara soal dangdut, saya bukan termasuk penyuka dangdut sebenarnya. Tapi kalu dirasa-rasa, musik dangdut ini memang ternyata punya orang indonesia banget ya. Haha. Jadi kagum aja dan bangga. Rasanya kekayaan akan keragaman dan budaya di Indonesia ini gak habis-habis. Itu sih yang buat saya masih bersyukur lahir di tanah ibu pertiwi ini. Mana sebelum baca tentang aliran dangdut yang baru ini yang saya baca-baca itu tentang keindahan semeru dan gunung-gunung di Indonesia lainnnya. Beuh,, gimana gak makin seneng ada di Indonesia coba? :v Well, itulah sisi yang bikin senyum pagi ini.

Sisi ironinya adalah, haha.. bagian setelah saya denger kritikan-kritikan sosial dari album kompilasi libertarian itu. Kalau denger lagu-lagu macam gini nih, yg isinya kritik sosial-politik, yang bikin saya jadi gimana gitu. Karena lewat lirik-liriknya yang menggambarkan gimana kehidupan rakyat bawah dan luar biasanya kehidupan para pejabat. Yah memang sih, kebanyakan lagu yang berisi kritik sosial gini adalah lagunya orang kecil, walaupun sebenarnya mungkin gak semua pejabat di Indonesia itu kotor, tapi yah however terlalu riskan emang kalau jadi pejabat dan susah. Rakyat nyalahin pejabat, pejabat nyalahin rakyat. Yah, da saya mah apa, cuma seonggok mahasiswa yang akan lebih sering bertarung dengan tugas dan akan menempuh tugas akhir.

sebenernya kalau dipikirin, masalah negara kita tu gak abis-abis ya gak sih? saya juga gak bisa ngasih solusi sih. walaupun terlibat di Badan Eksekutif Mahasiswa job saya masih gak jauh-jauh dari yang berurusan sama perangkat lunak. Haha. Itu membuat saya lebih baik daripada harus berbicara di depan umum atau mendebatkan hal yang sekalipun itu benar. 

Pas awal ramadhan kemarin saya nontonin persilatan Ahok dan Jokowi di youtube. Well di satu sisi saya kasi jempol buat mereka yang sudah cukup menjadi pemimpin yang "beda". meskipun ada isu mereka didalangin atau gimana, yah.. saya gak tau. cuma Allah yang maha tau dan I believe, gak semuanya yang dilakuin (red: menjalankan amanah) Pak Jokowi atau Ahok itu didalangin semua kan? dan gak semuanya buruk kok, yang saya liat sih semua memberikan dampak yang positif. Perkara pencitraan saya bodo amat, yang penting pas masa jabatannya mereka bener-bener kerja. Nah kalau untuk pejabat-pejabat yang laen saya gak tau dah. Perihalnya gak semua saya kenal dan .. soal curi mencuri uang rakyat siapapun bisa, cukup urusan mereka dengan Tuhannya saja. Bagaimana ya, mau mengehntikan juga saya gak bisa ngapa2in sendirian.

Huft, kadang capek sih ngomongin negara. Haha. Sebagai orang kecil juga hidup di Indonesia ini serba sulit. Sebagai orang biasa apalagi. Sekarang orang yang ngamen beneran sama yang ngamen2an susah dibedain.. Bagi saya, zaman sekarang ini uang bukan sesuatu yang sulit buat dicari kok. dengan cara gampang atau sulit, lembut atau kasar semua orang bisa punya uang dalam sekejap. Sering saya temui di daerah saya yang agak pelosok, rumahnya gubuk, paling cuma 3x2 meter.. tapi di depannya ada motor... jadi sejak fenomena itu saya berkesimpulan, bahwa di Indonesia ini sebenarnya sangat sedikit mungkin orang yang benar-benar miskin. Banyak juga sebenarnya pengemis yang udah kaya raya kan? wallahu'alam. duh negeri ku..

ada satu cuplikan lirik dari libertarian ini nih yang bikin saya jadi agak geli.. anyway kalau temen2 penasaran bolehlah denger dikit lagunya, haha

Senang-senang itu hak semua orang. Miskin kaya semua butuh hiburan. Pengen mabuk tapi kurang anggaran. Minum oplosan, nyawa melayang
Bagi orang kaya, mabuk itu gampang. Buka botol impor karena banyak uang. Miras nenek moyang malah dilarang. Peraturan mabuk tak berkeadilan
Orang miskin mati minum oplosan. Politik busuk mabuk kekuasaan. Bangsa munafik, koruptor ***. Orang miskin kok dilarang mabuk. Orang miskin kok dilarang mabuk?
Orang Miskin Dilarang Mabuk, Libertaria feat. Farid Stevy
 Yah itulah lirik yang bikin saya cengar-cengir.. lirik suara hati rakyat kecil mungkin. Anyway itu kan di liriknya ada tentang mabuk2an, haha, yah however semoga temen2 cukup bisa mengambil cerita atau membuat cerita sendiri tentang kondisi negeri kita, bak rakyat kecil atau rakyat besarnya, jangan ambil budaya maboknya ya.. because it's haram, if you're muslim, no matter you're rich/poor man.. :) Buat yang ga muslim, ya juga baiknya jangan mabok, daripada kena undang-undang dan dapat memicu tindakan kriminalitas lainnya.

Duh negeri, seonggok mahasiswa ini tak bisa melakukan banyak hal untuk mengubahnya. Setiap kali berpikir apa yang kira-kira bisa saya lakukan untuk negeri. Setidaknya menjadikannya lebih harmoni saja sudah cukup, walaupun rasanya antara pejabat dan rakyat tak pernah akur dari dulu. Lalu apa ya? hehe :)


Meraih mimpi itu seperti mendaki gunung

Sedikit cerita ketika di tahun 2013, saya ingin sekali merasakan pengalaman naik gunung sungguhan. Saat itu saya baru semester pertama di ka...